Monday 16 March 2015

Soal Merger Bank Syariah BUMN, Bos Mandiri: Kredit Macetnya Tinggi

akarta -Pemerintah punya rencana merger terhadap bank-bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemerintah ingin punya bank syariah besar yang bisa bersaing dengan negara tetangga. Direktur Utama Bank Mandiri‎ Budi Gunadi Sadikin menuturkan, kredit macet bank BUMN syariah masih tinggi, sehingga masih perlu diperbaiki sebelum melakukan proses merger. Budi mengatakan, saat ini, pihaknya masih menunggu kajian yang dilakukan pemegang saham, dalam hal ini pemerintah. "Kita masih menunggu karena itu domain-nya pemegang saham. Kita tunggu saja kalau misalnya mereka sudah melihat pas timing-nya dan kajiannya kita jalan," kata Budi ditemui usai RUPS Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2015). Budi mengatakan, saat ini kinerja bank-bank BUMN syariah tengah lesu, sehingga sulit untuk melaksanakan program merger tersebut. Menurutnya, struktur perbankan syariah harus diperbaiki terlebih dahulu untuk melakukan proses merger. "Syariah Mandiri masih untung, cuma memang industri perbankan syariah tahun lalu nggak bagus. Setahu saya yang gede semua down, ada yang naik cuma itu kecil. ‎Jadi harus ada yang diberesin di industri perbankan syariah. Jadi menurut saya itu yang pertama mungkin penting dilakukan," tuturnya. Dikatakan Budi, salah satu penyebab dari rendahnya kinerja dari perbankan syariah BUMN adalah tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL) yang tinggi. Selain itu, sumber daya manusia di perbankan juga menurutnya masih minim dan kalah kualitas dengan perbankan konvensional. "Tahapannya menurut saya yang perlu dilakukan adalah perbaikan dari struktur industri perbankan syariah dulu, karena NPL-nya masih tinggi. Karena kalau tinggi dimerger itu nggak baik, jadi harus diperbaiki dulu‎. Coba dicek. Kalau saya lihat BSM (Bank Syariah Mandiri) di atas 5% gross-nya. Saya rasa yang gede-gede segitu juga," papar Budi. "Kemudian sumber daya syariah itu sedikit sekali. Orang karena ditanya, mau masuk perbankan syariah atau biasa konvensional, mereka maunya konvensional. Itu yang mengakibatkan kualitas sumber daya manusia di bank syariah lebih rendah," imbuhnya. (zul/ang) Sumber :Zulfi Suhendra - detikfinance

Friday 13 March 2015

Kacamata Gratis Untuk Siswa Berekonomi Lemah


Jakarta - Pada minggu ketiga Februari 2015 lalu, tepatnya Senin, 16 Februari, ada kegiatan menarik di SMAN 1 Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat itu sekolah memfasilitasi kegiatan pemeriksaan mata bagi para siswa. Berdasarkan pemeriksaan, bagi siswa yang memerlukan dan belum memiliki kacamata baca, akan mendapatkan bantuan sebuah kacamata baca secara cuma-cuma alias gratis. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan proses belajar siswa tidak terganggu. Tentu saja para siswa menyambut hangat kegiatan ini. “Saya senang karena bisa memeriksakan mata secara gratis. Ada beberapa teman yang harus menggunakan kacamata baca,” ungkap salah seorang siswa kelas X. Sebut saja Bagas Saputra, siswa kelas XI MIA 1, dan Rangga, siswa kelas XI MIA 2, merupakan sebagian yang memerlukan kacamata baca. “Menurut hasil pemeriksaan, saya memerlukan kacamata baca. Memang selama ini kadang-kadang saya kesulitan kalau membaca tulisan yang kecil,” kata Bagas. “Untungnya, banyak teman yang baik. Mereka dengan senang hati akan membantu saya,” imbuhnya. Para siswa yang tidak menggunakan kacamata baca berasal dari keluarga yang berekonomi lemah. Mereka sebenarnya telah lama menginginkan memiliki kacamata baca, namun karena keterbatasan ekonomi orang tuanya, mereka hanya memendam keinginannya tersebut dalam hati. Mereka menyadari harga kacamata baca mahal untuk ukuran kantong orang tuanya. Kendati demikian para siswa tersebut tetap rajin menuntut ilmu di tengah keterbatasan penglihatannya. Oleh karena itu, kegembiraan menyelimuti hati para siswa berekonomi lemah tersebut atas kegiatan bantuan kacamata yang diusung oleh BCA. Dalam kegiatan ini BCA menggandeng atau bekerja sama dengan Yayasan Berani dan PT Berkat AIIA. Sekolah menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Diharapkan bantuan kacamata baca bagi siswa yang membutuhkan dapat memperlancar proses belajar. “Saya tentu senang sekali mendapat bantuan kacamata baca. Kacamata akan diberikan bulan depan,” ungkap Bagas dengan wajah ceria. Hal senada diungkapkan Rangga. “Bantuan ini sangat berguna bagi saya. Apalagi sebentar lagi saya akan menghadapi ulangan tengah semester dan akhir semester. Biar lebih lancar belajar,” katanya dengan nada gembira. Kegiatan pemeriksaan mata juga diselenggarakan di beberapa sekolah lain di Gunungkidul, yakni di tiga sekolah di Ponjong, tiga sekolah di Semanu, dan empat sekolah di Karangmojo. Sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah binaan dari Bakti BCA. Pemeriksaan dilakukan oleh dua petugas pemeriksa mata dan seorang koordinator. Program pemeriksaan mata dan pemberian bantuan kacamata baca tersebut, merupakan salah satu bentuk implementasi program kegiatan sosial BCA dalam bidang pendidikan. Kegiatan dilaksanakan pada Februari, bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-58 BCA. “Di usia yang ke-58 ini, BCA ingin memaknainya dengan berbagi kepada sesama. Kami menyadari perkembangan BCA hingga saat inipun harus diikuti dengan perkembangan masyarakat di sekitar kami. Oleh karena itu, dalam suka cita ulang tahun yang ke-58, kami melakukan berbagai rangkaian kegiatan sosial,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Selama Februari 2015, pemeriksaan mata dan bantuan kacamata baca dilaksanakan di 17 sekolah binaan BCA di tiga wilayah, yaitu di Gunungkidul (DIY), Tatakan (Serang), dan Gadingrejo (Lampung). Pada kesempatan ini, BCA menyediakan 1.000 kacamata baca bagi siswa-siswi yang memerlukan. Dalam rangka mendukung proses belajar di sekolah binaan Bakti BCA, kali ini BCA juga menyerahkan berbagai bantuan kepada sekolah binaan berupa bantuan buku untuk perpustakaan sekolah, pendukung lab komputer, dan fasilitas lainnya. “Kami berharap melalui bantuan buku dapat melengkapi dan menambah koleksi perpustakaan sekolah. Hal ini diharapkan juga dapat semakin meningkatkan motivasi murid dalam belajar,” ungkap Sekretaris Perusahaan BCA Inge Setiawati. Penyerahan bantuan buku dilakukan oleh pimpinan BCA setempat kepada pihak sekolah.sumber : Advertorial - detikNews

Wednesday 11 March 2015

Ini Harga Ketiga Jagoan Baru Hyundai


Jakarta -Kini, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) memiliki 3 jagoan baru. Ketiganya yaitu New Santa Fe 'Dspec', New Grand Avega Product Enhancement 2015 serta New Starex Mover Ambulance High Roof. Untuk New Grand Avega Product Enhancement 2015 dan New Starex Mover Ambulance High Roof, Presdir PT HMI, Mukiat Sutikno menyatakan, keduanya baru full tersedia pada April 2015. Sementara New Santa Fe 'Dspec' sudah mulai bisa dipesan. "Santa Fe 'Dspec' sudah bisa dipesan. Tapi untuk dua model lainnya (New Grand Avega dan New Starex Mover Ambulance High Roof) baru April," ujarnya di acara Hyundai Indonesia Media Gathering di Pondok Indah Golf, Jakarta, Selasa (10/3/2015). Mukiat mengatakan, Santa Fe 'Dspec' bermesin bensin dibanderol Rp 458 juta, sementara mesin diesel Rp 501 juta. Harga tersebut sudah termasuk bea balik nama Jakarta. Model New Starex Mover Ambulance High Roof dikatakan akan memenuhi kebutuhan rumah sakit bertaraf internasional di Indonesia. Ambulans tersebut dibanderol Rp 348 juta. Untuk New Grand Avega, Mukiat menyatakan harga model tersebut dibanderol Rp 206 juta. Sementara versi Limited Edition lebih mahal Rp 6,5 juta. Artinya, harga New Grand Avega Limited Edition mulai Rp 212,5 juta. "Untuk New Grand Avega seharga Rp206 juta. Sementara yang versi Limited lebih mahal Rp 6,5 juta," katanya. Namun, Mukiat belum mau menginformasikan berapa unit New Grand Avega Limited Edition. Ia memastikan, varian itu tentunya tidak banyak. "Enggak banyak tentunya. Itu (berapa unit) nanti aja," tukasnya. SUMBER : Rangga Rahadiansyah - detikOto

Tuesday 10 March 2015

5 Manfaat Mempelajari 2 Bahasa untuk Kesehatan Otak


Jakarta - Di era globalisasi saat ini seseorang dituntut untuk sebaiknya bisa mempelajari bahasa asing guna mempermudah komunikasi. Tidak hanya itu, mempelajari bahasa asing juga menjadi poin lebih ketika Anda memasuki dunia kerja. Namun, tahukah Anda jika tidak hanya itu saja fungsi dari mempelajari serta berbicara dengan lebih dari satu bahasa atau biasa disebut bilingual? Sebab, ada manfaat mempelajari dua bahasa bagi kesehatan otak lho. Dirangkum detikHealth, Senin (9/3/2015), inilah fungsi-fungsi lain yang akan Anda dapat dari mempelajari lebih dari satu bahasa: sumber: Firli A. Isnaeni - detikHealth

Monday 9 March 2015

Jokowi Tambah Utang Negara Rp 100 Triliun dalam Sebulan


Rimanews – Utang pemerintah mengalami peningkatan yang cukup signifikan di awal tahun 2015. Pada Januari 2015, utang pemerintah mencapai Rp 2.702,29 triliun. Jumlah utang pemerintah pada Januari 2015 itu berarti bertambah hampir Rp 100 triliun, dibandingkan utang per akhir Desember 2014 yang tercatat sebesar Rp 2.604,93 triliun. Berdasarkan data yang dikutip dari Kementerian Keuangan, Kamis (26/2/2015), total utang sebesar Rp 2.702,29 triliun itu terdiri dari pinjaman sebesar Rp 681,27 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 2.021,02 triliun. Jika dibandingkan dengan posisi per Desember 2014, porsi SBN mengalami lonjakan cukup signifikan. Per Desember 2014, posisi SBN hanya sebesar Rp 1.931,22 triliun, sementara pinjaman sebesar Rp 673,71 triliun. Jepang tercatat sebagai negara pemberi pinjaman terbesar dengan nominal sebesar Rp 337,82 triliun atau 31,9 persen. Negara pemberi utang terbesar lainnya masing-masing Perancis sebesar Rp 24,70 triliun (3,6 persen), dan Jerman sebesar Rp 20,47 triliun (3 persen). Sementara Bank Dunia masih tercatat sebagai lembaga multilateral pemberi utang terbesar hingga Rp 176,86 triliun atau 26 persen. Kementerian Keuangan menegaskan, utang merupakan bagian dari kebijakan fiskal dalam hal ini APBN, yang menjadi bagian dari kebijakan pengelolaan ekonomi secara keseluruhan. Utang juga merupakan konsekuensi dari postur APBN yang mengalami defisit.Sumber :Rimanews

Lihat Jepretan Baru Astronot, Bumi Menakjubkan dan Menyedihkan


MAKASSAR, Astronot Jerman, Alexander Gerst, sudah berbulan-bulan mempelajari permukaan bumi dari luar angkasa. Dari penelitiannya itu, ia menemukan gambar yang menakjubkan dan ada pula yang menyedihkan. Seperti dilansir media Jerman, dw.de, berikut hasil jepretan Alexander Gerst, yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional:sumber : TRIBUN-TIMUR.COM-

Thursday 5 March 2015

4 mobil Kecelakaan Beruntun di KM 10 Tol Jagorawi Sudah Dievakuasi


akarta - Kecelakaan beruntun terjadi di KM 10 Tol Jagorawi dari Arah Cibubur menuju Cawang. Kendaraan tersebut sudah dievakuasi petugas dan kemacetan jelang lokasi berangsur terurai. "untuk saat ini kecelakaan di lokasi sudah ditangani, hanya masih terpantau padat imbas dari kecelakaan di sekitar Cimanggis menuju Cipayung," Ujar Lili Petugas Jasamarga, ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (5/3/2015) pukul 06.45 WIB. Peristiwa kecelakaan beruntun tersebut terjadi pada pukul 05.25 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut yakni Colt Diesel nopol F 8609 VU, Toyota Avanza nopol B 2563 QN, Ford F 18 DF dan Isuzu Panther nopol B 2085 Q "Petugas masih mengurai kepadatan imbas dari kecelakaan" tutup Lili.Sumber : Aditya Fajar Indrawan - detikNews

Wednesday 4 March 2015

Selfie Pertama di Luar Angkasa Laku Rp 110 Juta


Jakarta - Siapa astronot pertama yang pernah selfie di luar angkasa? Tak lain dan tak bukan, Edwin Eugene 'Buzz' Aldrin, sang penakluk bulan. Dan foto hasil selfienya itu baru-baru ini laku seharga USD 9.200 atau sekitar Rp 110 juta lebih dalam sebuah lelang. Harga foto tersebut sejatinya hanya dibuka di angka USD 920, namun ternyata bisa laku dengan harga sepuluh kali lipat lebih mahal. Lelang itu sendiri dilakukan oleh rumah lelang Dreweatts & Bloomsbury di London. Demikian seperti dikutip detikINET dari Cnet, Rabu (4/3/2015). Foto itu sendiri merupakan bagian dari koleksi barang-barang kuno yang berkaitan dengan luar angkasa milik NASA. Dan semua barang-barang itu dilelang pada hari yang sama, termasuk foto pertama di luar angkasa. Ada juga sebuah kamera yang laku terjual seharga USD 2.150. Kamera tersebut terpasang di sebuah roket dan mengambil foto pertama di luar angkasa pada tahun 1946. Tapi harganya masih jauh di bawah foto selfie milik Buzz -- nickname dari Edwin Aldrin. Aldrin yang saat ini berumur 84 tahun, menjadi astronot kedua setelah Neil Armstrong yang menginjakkan kakinya di permukaan bulan. Tahun 2014 lalu, Bertepatan dengan perayaan 45 tahun pendaratan manusia ke bulan, Aldrin memposting di Twitter foto dirinya kala sedang selfie di angkasa. Foto tersebut diambil pada tahun 1966, tiga tahun sebelum Aldrin dan rekan-rekannya mencapai bulan. Di Twitter, Aldrin menulis, "Tahukah Anda bahwa saya mengambil foto selfie pertama di luar angkasa saat misi Gemini 12 tahun 1966?" Kicauan Aldrin diakhiri kalimat "BEST SELFIE EVER". Dalam foto, terlihat Aldrin menjepret diri sendiri di angkasa dengan latar belakang planet bumi saat menjalankan misi Gemini 12 pada November 1966. Kala itu, Aldrin diminta memotret sinar ultaviolet dari bintang dengan kamera yang ada di kendaraan angkasanya. Sumber : Anggoro Suryo Jati - detikinet

Laba Bersih BTPN 2014 Turun 13 Persen


Jakarta.PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) sepanjang tahun lalu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 13 persen dari Rp 46,1 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp 52 triliun pada 31 Desember 2014. Namun demikian di sisi lain, BTPN mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 13 persen menjadi Rp 1,85 triliun pada akhir tahun lalu, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,13 triliun. “Kami bersyukur dapat tumbuh di tengah situasi perekonomian yang menantang. Yang menggembirakan, penyaluran kredit ke segmen UMKM mampu tumbuh 22% di sepanjang 2014. Ini menunjukkan aktivitas bisnis di segmen UMKM kembali menggeliat, setelah sempat melambat lebih dari setahun terakhir,” kata Jerry Ng, Direktur Utama BTPN dalam keterangan resminya, Selasa (3/3/2015). Sementara itu terkait dengan penurunan bunga, Jerry menuturkan hal itu disebabkan karena kenaikan suku bunga acuan sejak semester II-2013 lalu telah mengerek bunga deposito dan terus berlanjut di 2014. "Ini tentu berpengaruh pada cost of fund kami. Namun kami optimistis, dengan modal kinerja yang sehat, dan dengan dukungan SMBC sebagai pemegang saham mayoritas, ke depan BTPN akan mampu bertumbuh bahkan lebih baik lagi,” ujar Jerry. Sejauh ini, selain membiayai segmen UMKM, perseroan juga menyalurkan kredit ke para pensiunan, dan melalui anak usaha BTPN Syariah juga menyalurkan kredit ke kelompok masyarakat prasejahtera produktif (productive poor). Penyaluran dana ke segmen productive poor tumbuh 85 persen dari Rp 1,35 triliun pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,5 triliun pada 31 Desember 2014. “Data ini menunjukkan betapa tingginya kebutuhan pembiayaan produktif di segmen ini. Kami percaya, dengan pendampingan yang dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan terukur, Nasabah akan dapat bertumbuh,” lanjut Jerry. Untuk menyesuaikan laju pertumbuhan kredit, BTPN menyeimbangkan porsi pendanaan dengan memperhatikan kecukupan likuiditas. Per 31 Desember 2014, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 53,3 triliun, tumbuh 2 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 52,2 triliun. Sementara itu, pendanaan yang bersumber dari pinjaman bilateral dan obligasi sebesar Rp 8,2 triliun, meningkat 29 persen dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 6,36 triliun. Dengan demikian, pada 2014 total funding BTPN tumbuh 5 persen (yoy). Diversifikasi sumber pendanaan merupakan salah satu langkah yang diambil BTPN untuk meringankan biaya dana. Jerry menyebut, BTPN ke depan akan terus melakukan diversifikasi sumber-sumber pendanaannya. Salah satunya pada 27 Februari 2015 lalu BTPN kembali memperoleh komitmen pinjaman dari IFC dalam mata uang rupiah senilai ekuivalen 300 juta dollar AS, di mana 75 juta dollar AS disediakan oleh IFC. Sementara sisanya sebesar 225 juta dollar AS, IFC memobilisasi dana dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Pertumbuhan yang cukup moderat di sisi kredit dan DPK, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 8 persen (yoy) dari Rp 69,7 triliun menjadi Rp 75 triliun pada Desember 2014. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 23,3 persen. sumber : KOMPAS.com

Monday 2 March 2015

Ini Alasan Pemerintah Tak Naikkan Harga Solar


Jakarta -Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan soal keputusan pemerintah yang hanya menaikkan harga BBM premium, namun tak menaikkan harga solar dan minyak tanah. Pertimbangannya karena masyarakat sudah terbebani kenaikan harga elpiji 12 Kg dan kenaikan elpiji 3 Kg, termasuk melonjaknya harga beras belakangan ini. Solar juga selama ini banyak dipakai oleh nelayan dan mengena langsung pada sektor transportasi. "Solar sebetulnya juga harusnya naik, tapi karena kita tahu masyarakat baru alami kenaikan harga elpiji, kenaikan beras segala macam," kata Sudirman di acara Diskusi Energi Kita, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta, Minggu (1/3/2015). Sudirman mengatakan atas pertimbangan itu lah pemerintah hanya menaikkan harga BBM premium, dan kenaikannya hanya Rp 200/liter, yang seharusnya naik lebih tinggi bila mengacu pada harga minyak dunia. "Kita ingin membuat masyarakat paham, bahwa energi ada harganya. Energi akan naik turun mengikuti harga minyak dunia," katanya. Menurut pihak Pertamina, bila berpatokan pada harga minyak dunia selama sebulan terakhir di Februari 2015, harga premium dan solar harusnya naik Rp 400/liter. "Subsidi untuk premium sudah nggak ada, tinggal solar. Solar pun kebijakannya Adl subsidi tetap Rp 1.000," katanya. Ia kembali menegaskan bahwa harga BBM akan terus mengikuti pergerakan harga minyak dunia, yang akan dievaluasi setiap periode sebulan sekali. Sumber : Zulfi Suhendra - detikfinance

Friday 27 February 2015

Mulai 1 Maret, Tak Ada Loket Tiket di Soetta dan Kualanamu


Jakarta -Terhitung 1 Maret 2015, tidak ada lagi layanan penjualan (loket) tiket pesawat, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dan Bandara Internasional Kualanamu. Kebijakan tersebut merujuk kepada Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor HK 209/I/I/16/PHB.2014, tentang Peningkatan Pelayanan Publik di Bandara, yang di antaranya menyatakan meniadakan ruangan penjualan tiket penerbangan di gedung terminal. Seluruh loket penjualan tiket berganti fungsi menjadi loket pelayanan pelanggan, atau customer service yang dioperasikan oleh maskapai. Pemegang tiket penerbangan dapat melakukan perubahan jadwal penerbangan, perubahan rute penerbangan, melakukan proses refund, dan pembatalan penerbangan di customer service ini. "Ditiadakannya loket tiket di bandara dan dioperasikannya konter customer service bertujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Melalui konter customer service, pihak maskapai dapat memberikan solusi atas kebutuhan, keluhan, maupun pertanyaan penumpang," kata Direktur Pelayanan PT Angkasa Pura II (AP II), Ituk Herarindri, dalam keterangannya, Jumat (27/2/2015). Adapun AP II selaku operator bandara juga mengoperasikan, konter customer service yang dilengkapi dengan komputer untuk pembelian tiket secara online di Terminal 1A, 1B, 1C, 2F, dan 3 di Bandara Soetta, dan juga di Terminal Bandara Internasional Kualanamu. Ke depannya, AP II juga mendorong agar maskapai dapat menyediakan mesin pembelian tiket di bandara, untuk mempermudah penumpang yang harus melakukan perjalanan segera atau go show. Tapi, masyarakat diimbau terlebih dahulu memiliki tiket penerbangan sebelum tiba di bandara. Ini guna memastikan kelancaran dalam melakukan perjalanan dengan pesawat. AP II akan bekerjasama dengan maskapai, untuk mendirikan area khusus layanan pelanggan, yang disebut dengan customer service center, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Kualanamu. "Saat ini letak konter customer service masih tersebar, dan kami tengah membuat perencanaan agar berada di satu area khusus. Semangat dari adanya customer service center adalah supaya penumpang cepat mendapatkan solusi apabila dirasa ada hak-haknya tidak terpenuhi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," tutup Ituk.Sumber:Rista Rama Dhany - detikfinance/Jumat, 27/02/2015

Warga Berpenghasilan Rendah Hore bisa DP 1 Persen Buat KPR BTN


JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) pada 1 Maret 2015 akan meluncurkan program khusus Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan uang muka 1 persen. Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, program ini diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terkendala dalam menyiapkan uang muka atau down payment (DP) untuk pembelian rumah melalui fasilitas kredit perbankan. "Kebijakan tersebut dapat mempercepat penyelesaian masalah backlog perumahan nasional serta memiliki multiplier effect yang positif bagi industri properti dan turunnya," kata Maryono, Jakarta, Kamis (27/2/2015) malam. Menurutnya, program uang muka 1 persen ke kedepan lebih diprioritaskan bagi pemohon rumah susun milik (rusunami) perkotaan. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan BTN atas kebijakan pemerintah yang mendorong perumahan vertikal atau rusun. "Memang uang muka satu persen ini untuk rumah susun. Karena lebih menghemat tanah yang harganya semakin meningkat, bebas dari banjir dan kelayakannya lebih baik. Tapi tidak menutup kemungkinan uang muka ini juga bisa untuk rumah tapak," ujarnya. Sumeber :Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

Dicanangkan Sejak Zaman SBY, Mobil Pedesaan Ditargetkan Lahir 2016


Jakarta -Menristek dan Dikti M Nasir menargetkan program produksi mobil pedesaan terealisasi pada tahun 2016. Pihaknya sudah mengantongi prototipe mobil yang bakal bermanfaat untuk meningkatkan sektor ekonomi di pedesaan, yang programnya sudah dicanangkan sejak 2011. "Di ristek yang telah dilakukan kaitan mobnas ada dua skema utama, satu riset high technology yaitu kaitannya mobil listrik, yang kedua mobil multiguna pedesaan. Ini yang sudah dikembangkan oleh Ristek," kata Nasir di sela-sela Rakernas Kemenristek Dikti di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015). Mobil pedesaan ditargetkan untuk menopang kebutuhan para masyarakat pedesaan. "Karena kebutuhan pedesaan untuk angkutan barang dari rumah ke sawah, dari sawah ke toko. Sehingga mobil tidak perlu fitur mobil mewah, yang penting orang pedesaan, murah operasionalnya, murah harganya," papar Nasir. Riset mobil sudah dilakukan juga bekerjasama dengan perguruan tinggi. "Sudah kita bicarakan dengan para pengusaha dalam bidang itu, nanti kami akan kerjasama untuk mengembangkan," sambungya. Mobil yang akan diproduksi berjenis pick up. Mobil akan menggunakan mesin berkapasitas di bawah 1.000 cc. Spare part mobil menurut Nasir akan menggunakan produk lokal. "70-80% lah. Nanti (ditentukan) mana yang akan buat mesin, kaca, mana yang akan bikin karoseri," sebutnya. Pada tahap awal, mobil akan menggunakan bahan bakar bensin namun pada kelanjutannya akan memakai gas. Harga mobil desa ditaksir sekitar Rp 75-80 juta. "Karena (produk) lokal dan tidak kena tax," kata Nasir. Ia menargetkan produksi pertama sebanyak 300 unit mobil/bulan. Jumlah prduksi akan meningkat bila produk pertama dianggap berhasil. Konsep mobil pedesaan muncul pada Februari 2011 lalu pada saat Presiden SBY. Waktu itu dikembangkan program pro rakyat dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang meliputi 6 hal yaitu rumah super murah, angkutan umum murah, program air bersih, program listrik murah dan hemat, program peningkatan hidup nelayan dan masyarakat pinggir kota. Targetnya pada waktu itu, program angkutan umum murah baru bisa dilakukan 2012, namun belum terealisasi sampai saat ini. Waktu itu sempat muncul beberapa merek mobil buatan lokal antara lain Tawon dan GEA. sumber :Ferdinan - detikfinance/Kamis, 26/02/2015

Thursday 26 February 2015

Batu Cincin Akik Termahal Dan Populer


Jika selama ini, cincin batu permata banyak digunakan kalangan orang-orang yang sudah dewasa namun belakangan cincin sudah banyak digunakan kalangan muda dan remaja bahkan saat ini cincin dengan batu akik telah menjadi tren dan gaya hidup, sehingga harga batu cincin semakin mahal karena semakin banyaknya peminat dari berbagai kalangan. Berikut ini jenis batu cincin akik populer dan termahal di Indonesia : 1. Batu Bacan Batu bacan merupakan jenis batu mulia/akik asal Indonesia dan banyak ditemukan di daerah Halmahera Selatan Maluku Utara tepatnya di pulau bacan. Jenis batu bacan paling populer dan banyak dicari jenis batu bacan doko dan batu bacan palamea. Kedua jenis batu ini menag tengah menjadi incaran, baik bagi penghobi maupun kolektor. Perbedaan batu bacan doko dan palamea terletak pada warnanya. Doko memiliki warna hijau gelap sedangkan jenis palamea berwarna hijau kebiruan. Harga batu bacan sendiri mulai dari ratusan ribu puluhan juta rupiah. 2. Batu cincin Safir Safir merupakan batu permata yang diminati banyak kalangan baik di Indonesia maupun di berbagai negara. Namun harganya yang mahal tidak semua orang mampu memiliki jenis batu alam yang indah ini. Safir termasuk mineral yang dikenal sebagai korundum dan secara umum digunakan sebagai permata cincin yang indah atau untuk perhiasan jenis lainnya. Batu permata ini memiliki banyak variasi warna seperti warna biru, jingga, kuning, merah muda, kehijauan dan ungu. Khasiat batu safir dipercaya untuk menenangkan pikiran dan memancarkan aura positif untuk mengembangkan daya pikir bagi pemakainya 3. Batu Giok
Di Indonesia batu giok sudah dikenal sejak lama, namun popularitas batu ini tidak pernah luntur, terlebih ditengah semakin tingginya penghobi batu akaik belakanhgan ini, sehingga membuat harga batu giok makin mahal. Keindahan Giok dengan khas warna hijau banyak dijadikan sebagai perhiasan, seperti mata cincin, kalung, liontin dan lain-lain. Namun sebagian orang masih percaya bahwa batu yang sudah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi di China itu dipercaya bisa membawa keberuntungan, ketentraman dan kedamaian bagi pemiliknya. Baca: Khasiat Batu Giok. Sumber : http://www.akiks.com

BI: Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Melambat


Medan - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara mengalami perlambatan pada kuartal IV 2014 kemarin. Sektor yang menjadi penahan perlambatan ekonomi tersebut adalah pertanian. Kepala BI kantor perwakilan Sumatera Utara, Difi A. Johansyah mengungkapkan, berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh BI Sumatera Utara pada awal tahun ini menemukan kesimpulan bahwa nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kuartal IV 2014 sebesar -0,03 persen, lebih rendah dibandingkan SBT kuartal III yang mencapai 8,38 persen. “Berdasarkan hasil survei terhadap sejumlah responden, penyebab perlambatan usaha di sektor pertanian khususnya di subsektor tanaman pangan dan subsektor perkebunan disebabkan oleh penurunan permintaan dan iklim yang tidak kondusif sehingga kualitas produksi menurun,” kata Difi, Kamis(26/2/2015). Difi juga menjelaskan, perlambatan di sektor perdagangan, hotel, dan restoran khususnya di subsektor perdagangan, disebabkan oleh kenaikan harga jual produk yang berujung pada penurunan permintaan. Selain itu, kenaikan suku bunga kredit dan pelemahan nilai tukar juga berkontribusi terhadap menurunnya kegiatan dunia usaha di Sumut pada kuartal IV 2014. BI memperkirakan kegiatan usaha di Sumatera Utara mengalami pemulihan pada kuartal I 2015. Hasil SKDU menunjukkan bahwa terdapat faktor-faktor yang akan mendorong kegiatan usaha seperti peningkatan permintaan, stabilitas nilai tukar, serta peningkatan kegiatan promosi dan produksi. Pertumbuhan kegiatan usaha diperkirakan akan dimotori oleh sektor pertanian yang diproyeksi SBT 6,41 persen dan industri pengolahan dengan SBT sebesar 2,82 persen. “Peningkatan kegiatan usaha di sektor pertanian sejalan dengan masuknya musim panen padi. Sedangkan, peningkatan kegiatan di sektor industri pengolahan terkait dengan building stock menghadapi faktor musiman lebaran,” jelasnya. Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014, dengan tahun dasar 2010 sebesar 5,02 persen. Sementara itu dibanding periode sama tahun lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) RI tumbuh 5,01 persen. PDB dengan perhitungan tahun dasar 2010 ini tercatat mengalami perlambatan. Dengan tahun dasar sama, pertumbuhan ekonomi pada 2010 sebesar 6,38 persen, sementara itu pertumbuhan ekonomi pada 2011 sebesar 6,17 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi pada 2012 tercatat sebesar 5,58 persen, sedangkan pada 2014 lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,02 persen. (Reza Perdana/Gdn)Sumber :Liputan6.com

Siap-siap, Bayar Tol Bakal Kena PPN


Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya menggali potensi-potensi penerimaan pajak yang belum tergarap. Salah satu yang diusulkan adalah pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi para pengguna jalan tol. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Abdul Gani Ghazali menegaskan, PPN ini sedianya akan masuk dalam komponen tarif. Artinya, pengguna jalan tol akan menanggung biaya tambahan. "Itu (tarif tol) pasti naik karena PPN dibebankan kepada pengguna (jalan tol)," ujarnya dalam paparan media di kantor pusat Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (26/2/2015).‎ ‎ Gani menjelaskan, pengenaan PPN ini didasari oleh surat yang dilayangkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro kepada Kementerian PUPR Basuki Hadimuljono. Tarif PPN adalah 10%. "Kalau tol kena PPN, itu suratnya Menteri Keuangan kepada Pak Menteri PUPR. Kena 10%," sebut Gani. Selaku regulator jalan tol, ia mengaku segera menindaklanjutinya. Pihaknya pun mengaku tengan intensif melakukan pembahasan dengan pihak Kementerian Keuangan terkait pelaksanaan teknis pengenaan PPN 10% tersebut. Namun, Gani belum bisa menjelaskan kapan kebijakan itu akan mulai diterapkan. "Penerapannya sedang diproses. Ini sedang koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pembahasan sedang intens," pungkasnya. Sumber :Dana Aditiasari - detikfinance/Kamis, 26/02/2015

Kilang Minyak RI Tidak Efisien, Haruskah Ditutup Saja?


Jakarta -Enam kilang minyak yang dikelola PT Pertamina (Persero) berusia tua, sehingga tidak efisien. Hasil produksinya BBM-nya lebih mahal dari BBM impor. Haruskah kilangnya ditutup saja? "Pertamina saat ini memang sedang mengkaji untuk menutup beberapa kilang minyak dari 6 kilang minyak yang ada. Salah satu alasannya karena tidak efisien, hasil produksinya lebih mahal daripada impor BBM dari luar negeri. Mana yang ditutup masih kita akan kaji lagi lebih dalam," ujar Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Kamis (26/2/2015). Bambang mengungkapkan, tidak mudah memutuskan menutup salah satu kilang minyak Pertamina saat ini, walaupun operasionalnya rugi. Pasalnya, efek yang ditimbulkan bisa jauh lebih besar. "Kita coba analisis satu per satu, karena begini, ini misal, kilang Plaju, memang kilangnya tidak efisien, tapi kilang Plaju selama ini mengola minyak dari Jambi yang diproduksi Pertamina EP, kalau kilangnya tutup, siapa yang memasak minyak ini? Lalu di Lampung pasokan BBM-nya dari mana? Selama ini kan dipasok dari Kilang Plaju. Paling dimungkinkan Kilang Kasim di Papua, tapi risikonya nanti rakyat Papua marah. Kita bisa saja tetap gaji pegawai walau kilangnya tutup, tapi efek berantainya ini panjang," jelasnya. Bambang mengakui, bila saat ini pasokan BBM mengandalkan sebagian besar dari impor BBM, maka harga BBM di Indonesia bisa sampai dengan di Malaysia dan Singapura. "Tapi, kita tidak punya ketahanan energi sama sekali, kilang minyak itu cerminan ketahanan energi suatu negara. Kalau impor semua apa kita mau harga BBM dikendalikan negara lain, negara lain bisa saja seenaknya menentukan harga BBM yang kita beli, karena suka tidak suka kita butuh," tutup Bambang. Sumber :Rista Rama Dhany - detikfinance/Kamis, 26/02/2015

Hasil Rapat Jokowi dan 2 Menteri: RI Sudah Terlambat Bikin Mobnas


Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini memanggil sejumlah menteri ekonomi untuk membahas soal pengembangan industri otomotif nasional. Tapi bukan untuk membuat mobil nasional (mobnas). Usai rapat, Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, terlambat bagi Indonesia untuk mengembangkan mobnas saat ini. Namun, Jokowi berharap mobil Esemka bisa dikembangkan untuk angkutan pedesaan atau perkebunan. Rapat di Istana sore ini dilakukan Jokowi dengan Sofyan Djalil dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Ada juga perwakilan dari Esemka yang datang. "Presiden juga mengatakan bahwa kita tidak akan produksi mobil seperti raksasa-raksasa dunia. Tapi kalau Esemka bisa memproduksi entah 500 satu bulan, terus kemudian mencari market share tertentu, misalnya angkutan pedesaan, kemudian mereka angkutan perkebunan, dengan jumlah tertentu, supaya nanti bagaimana pun mungkin ada peminatnya di sektor tertentu," tutur Sofyan Rabu (25/2/2015). "Kalau menyaingi otomotif dunia, nggak mungkin karena kita datang terlambat sekali," cetus Sofyan. Sementara soal hadirnya Esemka dalam rapat itu, baru sekadar pembicaraan awal saja. Pihak Esemka mengatakan, butuh modal awal Rp 100 miliar untuk mengembangkan produknya tersebut. Namun menurut Sofyan, Esemka bisa menjadi kebanggaan sendiri bagi Indonesia. Menurutnya, Esemka dikerjakan oleh putera-putera Indonesia. Bila Esemka bisa produksi mobil 400 unit per bulan, menurut Sofyan, hal itu sudah luar biasa. Sumber :Maikel Jefriando - detikfinanceRabu, 25/02/2015

Wednesday 25 February 2015

Garuda Jual Sukuk US$ 500 Juta ke Asia, Eropa, dan Timur Tengah


Jakarta -PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menerbitkan sukuk global pada pertengahan April 2015, dengan jumlah US$ 500 juta atau sekitar Rp 6 triliun. Sukuk ini akan ditawarkan ke investor di Asia, Eropa, dan Timur Tengah. Direktur Keuangan GIAA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan, pihaknya tengah menjajaki kemungkinan untuk menerbitkan sukuk global di pertengahan tahun ini. "Lagi menjajaki global sukuk US$ 500 juta. Rencananya pertengahan April tahun ini," katanya saat ditemui di kantor pusat Garuda Indonesia, di Panin Tower, Senayan City, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Dia menjelaskan, sebagian dana dari hasil penerbitan sukuk global ini akan digunakan untuk refinancing (pembiayaan) utang jatuh tempo tahun inim yang jumlahnya US$ 350 juta. Apabila pasar tidak menyerap sukuk global US$ 500 juta tersebut, maka 2 investor pemberi pinjaman melalui bridging financing senilai $ 400 juta (Rp 4,8 triliun), dari National Bank of Abu Dhabi (NBAD) dan Dubai Islamic Bank PJSC, akan mengubah skema pinjamannya menjadi back stop facilities, dengan tenor 7 tahun dari sebelumnya hanya 1 tahun. "18 Februari sudah tanda tangan komitmen pembiayaan bridging financing US$ 400 juta untuk menalangi kebutuhan financing kita untuk 2015. Namun bila terjadi kondisi market yang tidak kondusif kita akan diberikan back stop facilities sampai 7 tahun," jelas dia. Ari mengaku, penerbitan sukuk global ini merupakan yang pertama diterbitkan perusahaan dalam negeri. Bila ini berhasil, maka akan bisa jadi acuan perusahaan lain untuk mengikuti. "Itu merupakan global sukuk pertama yang diterbitkan satu korporasi di Indonesia. Kalau global sukuk bagus kita akan menunjuk 5-6 bank. Kenapa pilih sukuk karena kita tidak perlu rated untuk terbitkan ini. Kita cari pasar yang lebih besar. Ini masih dalam kajian. Penerbitannya nanti dicatatkan di Dubai," jelas dia. Sumber :Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance/Selasa, 24/02/2015

Jokowi Pastikan Tak Akan Impor Beras


Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen tak akan mengimpor beras. Meskipun saat ini harga beras di kota-kota di Indonesia khususnya Jakarta mengalami lonjakan harga. "Presiden komitmen agar saat panen raya tidak akan dimasuki beras impor sehingga harga beras jatuh. Ini dalam rangka bukan saja menjaga kedaulatan pangan tapi juga jaga kesejahteraan petani," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di kompleks Istana, Jakarta, Selasa (24/2/2015) Pemerintah telah menghitung, bila ada keputusan impor beras saat ini maka proses pemasukan beras impor akan terjadi pada periode Maret-Mei 2015. Padahal pada periode tersebut merupakan puncak panen raya beras di dalam negeri. "Isu beras ini cukup krusial, karena dalam waktu 1-2 bulan lagi kita akan panen raya. Jadi kita harus menjaga agar tidak terjadi over supply beras," tegas Pratikno. Selain itu, Pratikno menegaskan, tantangan lain setelah panen raya datang, adalah menjaga harga beras di tingkat petani tak anjlok. Sehingga pasokan beras yang berlimpah saat panen raya justru tak membuat petani merugi, karena harga Gabah Kering Giling (GKG) anjlok. "Ini yang dikawal mendag, mentan, dan juga menko ekonomi sampai juga Pak Wapres juga kawal ini," katanya. Selama 3 pekan terakhir, harga beras di Jakarta sudah melonjak 21%-31%. Pasar Induk Cipinang yang menjadi barometer pasokan beras di Jakarta kini pasokannya turun hingga 50% dari rata-rata 3.000-3.500 ton per hari menjadi 1.000-1.500 ton per hari karena pasokan yang belum maksimal dari sentra produksi beras di Jawa Barat dan Jawa Tengah Di sisi lain, beberapa wilayah di Indonesia seperti Aceh justru mengalami penurunan harga beras. Bumi Serambi Mekkah tersebut sudah terjadi panen raya, sehingga harga beras turun. (hen/dnl) Sumber : Moksa Hutasoit - detikfinance/Selasa, 24/02/2015